STRATEGI
PENGEMBAN TEORI KLASIK
Strategi
Klasik
Strategi
ini bisa disebut juga dengan strategi dari teori lapangan. Strategi ini
memiliki 3 tahap:
a. Tahap
konseptualisasi
Tahap ini terdiri dari
dua kegiatan pokok yakni:
·
pengembangan konsep dan definisi
·
pengembangan proposisi
yang menghubungkan
antara konsep-konsep yang ada.
b. Tahap
pengembangan hipotesis
Tshsp ini merupakan
kegiatan yang menjembatani antara konsep abstrak dengan data empiris. Tahap ini
terdiri dari dua kegiatan pengembangan yakni, mengembangkna hipotesis dan
mengembangkan alat pengukuran konsep.
c. Tahap
validasi teori
Tahap ini merupakan tahap di mana
kegiatan yang dilakukan untuk validasi data empirik, untuk itu kegitan yang
dilakukan berupa data dikumpulkan dan testing.
Menurut
Reynolds (1971)menjabarkan, teori klasik terdiri dari beberapa kegiatan,
diantaranya:
a. Pengembangan
kerangka teori
Berdasarkan
literature dan hasil penelitian yang dilakukan dapat mengembangkan teori untuk
menerangkan fenomena yang dihadapi.
b. Pengembangan
pernyataan-pernyataan
Pengembangan
ini dilakukan dengan pengujian data empiris di lapangan. Merupakan lanjutan
dari tahap pertama yang mungkin pengembangannya masih bersifat abstrak,
kemudian di tahap kedua ini dijabarkan sehingga berada pada level empiris.
c. Pengembangan
design research untuk testing.
d. Mengubah
pernyataan yang ada dengan mengubah design testingnya.
e. Menemukan
keterbatasan teori. Artinya apabila pernyataan yang cocok dengan data lapangan
pada kondisi dan situasi yang dimana teori tersebut tidak berlaku.
Strategi
ini dikembangkan oleh Popper dimana pengembangan ilmu pengetahuan yang
berkembang dengan cepat, pada karyanya yang berjudul Conjectures and
Refutations (1963).
Apabila
suatu teori telah dibutikan bahwa teori tersebut tidak sesuai dengan data
empiris atau dengan kata lain data empiris tidak mendukung teori yang
dikembangkan, maka teori tersebut harus diubah kalau perlu diringgalkan.
Strategi ini memiliki beberapa asumsi berupa; pertama, ilmuan harus
mengembangkan diskripsi untuk setiap fenomena yang dihadapi. Kedua, proses yang
digunakan dalam bentuk aksiomatis atau kausal proses.
Kelebihan
dan kekuranga pengembangan teori klasik.
Kelebihan:
a. Strategi
ini bersifat komplit. Baik dalam pengembangan maupun dalam testing teori.
b. Strategi
ini dapat mengembangkan konsep abstrak. Sehingga dapat dikembangkan dalam
konsep yang luas.
Kelemahan:
a. Kesalahan
pengukuran. Karena dalam pengukuran yang sangat besar dimana alat ukur tidak
mencerminkan konsep yang abstark atau problem validitas.
b. Bersifat
deduksi dan terlalu menonjol.
Dalam
suatu penelitian hipotesis dibangun berdasarkan teori-teori yang telah ada.
Dengan hipotesis, kita mempertanyakan keabsahan suatu teori dengan kenyataan
yang ada. Apabila hipotesis yang dilakukan cocok dengan kenyataan, maka
hipotesis ini menjadi teori baru yang di gunakan dalam pengembangan hipotesis.
Penelitian dilakukan untuk menemukna suatu jawaban atas permasalahhan yang
dihadapi, dengan cara mendasarkan pada teori yang sudah ada. Kegiatan dalam penelitian social antara
lain:
1. Menemukan
Masalah
salah
satu dasar pengambilan masalah adalah rasa keingintahuan (curiosity). Rasa ini
akna menimbulkan interest pada diri seseorang. Dan hal ini harus dimiki oleh
seseorang dalam melakuan penelitian. Tanpa adanya hal itu penelitian yang
dilakuan tidak akan pernah selesai.
Contoh:
meneliti suatu perkampungan di desa dekat sebuah pabrik. Ia menemukan jumlah
anak yang lebih sedikit dari tempat tinggalnya. Kemudian timbullah interest
untuk mengamati lebih jauh mengapa ada perbadaan jumlah anak di daerah tersebut.
2. Mengembangkan
Kerangka Teori
setelah
problema penelitian ditemukan, maka kita harus memberikan jawaban yang berupa
teori yang sudah ada atau hasil penelitian yang sudah dilakukan. Kerangka teori
dalam suatu penelitian mempunyai beberapa fungsi:
a. Mengembangkan
model penelitian
b. Mengembangkan
konsep dan variable dalam penelitian
c. Mengembangkan
hipotesis penelitian
d. Mengembangkan
devinisi oprasional
e. Mengembangkan
instrument penelitian
3. Mengembangkan
Model Dan Hipotesis
model
penelitian adalah penyerdehanaan yang komplek dari hubungan variable-variabell.
Suatu hipotesis harus jelas dan dapat diukur, dalam arti variable yang
dikandung dapat dipahami bersama. Dapat diukur, artinya variable tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk oprasional.
4. Mengembangkan
Definisi Oprasional dan Instrument
model
dan hipotesis yang telah selesai dikembangkan maka kita harus menjabarkan semua
variable yang ada dalam bentuk oprasional. Artinya pembaca yang membaca
hipotesis tersebut mendapatkan gembaran bagaimana mengukur variable yang ada
dalam penelitian. Berdasarkan definisi oprasional tersebut kita dapat
mengembangkan instrument penelitian.
5. Menentukan
Sample, Mengumpulkan Data, dan Menganalisis Data
Karena
waktu tidak banyak dalam melakukan penelitian, maka tidak mungkin bisa mengumpulkan
data dari sebagian populasi. Oleh karena itu data yang dikumpulan berupa
sebagian populasi yang disebut sample. Pertama kita harus mengetahui cirri-ciri
dari populasi, untuk emndapatkan sample yang baik sesuai dengan cirri-ciri
populasi tersebut dan bagaimana sample itu dipilih. Setelah itu cara
mengumpulkan data, terakhir menganalisis data dengan tehnik analisis yang
sesuai dengan penelitian tersebut.
6. Menyimpulkan
dan Menggeneralisir Hasil Penelitian.
Hasil
analisis kemudian disimpulkan. Hakekat yang disimpulkan adalah berupa data yang
mendukung atau menolak teori yang diajukan. Kalau tidak mendukung sepenuhnya
teori yang kita ajukan maka kita perlu merevisi teori yang dikembangkan, untuk
kemudian kita uji lagi. Kadangkala suatu penelitian tidak sesuai dengan apa
yang kita harapkan atau tidak terbukti. Bukan karena kita gagal melainkan teori
yang kita gunakan tidak cocok dengan data. Denga kata lain kita menemuka teori
batu. Setelah itu untuk mencapai pada penemuan teori yang baru kita perlu
memperhatikan; (a) apakah instrument yang dikembangkan sudah cocok dengan definisi
oprasional yang ada? (b) apakah hipotesis yang dikembangkan sudah sesuai dengan
teori yang ada? Kalau memang semuanya sudah sesuai dengan kerangka teori, maka
hasil penelitian yang tidak cocok dengan hipotesi haru kita uji kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar